Jumat, 08 November 2013

ISD pemuda dan sosialisasi



NAMA : GUNTUR AFRIZAL RAMADHAN
NPM : 13311789
KELAS : IKA24

A.    Internalisasi Belajar dan Spesialisasi
1.      Pengertian Pemuda
Princeton mendefinisikan kata pemuda (youth) dalam kamus Webstersnya sebagai “the time of life between childhood and maturity; early maturity; the state of being young or immature or inexperienced; the freshness and vitality characteristic of a young person”.  Definisi yang berbeda ditunjukkan oleh Alquran. Dalam kaidah bahasa Qurani pemuda atau yang disebut “asy-syabab” yang diartikan berani, memiliki standar iman dan pantang menyerah.

2.      Pengertian Sosialisasi
Menurut Wikipedia, Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu. Sederhananya Sosialisasi adalah Proses interakasi antara individu dengan individu, kelompok atau masyarakat.

3.      Internalisasi  belajar dan sosialisasi
Internalisasi adalah proses pemasukan nilai pada seseorang yang akan membentuk pola pikirnya dalam melihat makna realitas pengalaman. Nilai-nilai tersebut bisa jadi dari berbagai aspek baik agama, budaya, norma sosial dll. Pemaknaan atas nilai inilah yang mewarnai pemaknaan dan penyikapan manusia terhadap diri, lingkungan dan kenyataan di sekelilingnya. Misalnya: saya meniru gaya pakaian ariel peterpan yang sedang ngetrend saat ini, Secara tidak langsung saya telah menginternalisasi diri saya sendiri, karena mengikuoti trend ariel. Sedangkan sosialisasi seperti pada paragraf diatas yang serderhananya sosialisasi adalah interaksi baik antar individu, kelompok atau masyarakat. Sedangkan Istilah belajar ditekankan pada perubahan tingkah laku, yang semula tidak dimiliki sekarang telah dimiliki oleh seorang individu.

4.      Proses sosialisasi
Proses Sosialisasi secara terpisah terdiri dari dua suku kata yaitu proses dan sosialisasi. Pengertian Proses adalah tahapan-tahapan dalam suatu peristiwa dalam pembentukan, sedangkan Pengertian Sosialisasi adalah suatu proses pembentukan sikap atau perilaku seorang anak sesuai dengan perilaku atau norma-norma dalam kelompok atau keluarga. Dengan demikian pengertian proses sosialisasi adalah suatu tahapan-tahapan dalam pembentukan sikap atau perilaku seorang anak sesuai dengan perilaku atau norma-norma dalam kelompok atau keluarga.

5.      Peranan sosial mahasiswa, pemuda di masyarakat
Mahasiswa sering dikatakan sebagai icon perubahan, dalam hal ini dapat dikatakan mahasiswa sebagai pemuda yang menjadi penerus generasi berikutnya jadi peranan sosial mahasiswa sebagai pemuda itu penting dimana Ia sebagai kalangan intelektual dengan pendidikan yang tinggi dapat menuntun masyarakat sekitar untuk jadi lebih baik.

B.     Pemuda dan Identitas

1.      Pola dasar pembinaan dan pembangunan generasi muda
Pola dasar pembinaan dan pembangunan generasi muda ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Keputusan Menteri Pendidkan dan Kebudayaan nomor : 0323/U/1978 tanggal 28 oktober 1978. Yang mempunyai tujuan agar pihak-pihak yang berkepentingan benar-benar memakai pedoman untuk dapat mencapai tujuan yang tepat.

2.      Dua pengertian pokok pembinaan dan pengembngan generasi muda
Pengertian pokok pembinaan dan pengembangan Generasi Muda ada dua yaitu :
a.       Generasi Muda sebagai Subyek
Generasi Muda subyek adalah mereka yang telah dibekali ilmu dan kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa, dalam rangka kehidupan berbangsa bernegara serta pembangunan nasional.
b.      Generasi Muda sebagai Obyek
Generasi Muda Obyek adalah mereka yang masih memerlukan bimbingan yang mengarah kan kepada pertumbuhan potensi menuju ke tingkat yang maksimal dan belum dapat mandiri secara fungsional di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional.



3.      Masalah-masalah generasi pemuda
Berikut beberapa masalah yang sering terjadi pada generasi muda di Indonesia saat ini :
a.       Menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme dikalangan masyarakat, termasuk jiwa pemuda.
b.      Ketidakpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
c.       Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik formal dan informal. Tinggimya jumlah putus sekolah yang tidak hanya merugikan generasi muda sendiri, tetapi juga merugikan bangsa.
d.      Kekurangan lapangan dan kesempatan kerja serta tingginya tingkat pengangguran dan setengah pengangguran dikalangan generasi muda mengakibatkan berkurangnya produktivitas nasional dan memperlambat kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan berbagai problem sosial lainnya.
e.       Kurangnya gizi yang menghambat perkembangan kecerdasan, dan pertumbuhan.
f.       Masih banyaknya perkawinan dibawah umur.
g.      Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi moral bangsa.
h.      Merebaknya penggunaan NAPZA dikalangan remaja.
i.        Belum adanya peraturanm perundangan yang menyangkut generasi muda. Dalam rangka memecahkan permasalahan generasi muda diatas, diperlukan usaha-usaha terpadu, terarah dan berencana dari seluruh potensi nasional dengan melibatkan generasi muda sebagai subjek pembangunan. Organisasi-organisasi pemuda yang telah berjalan baik merupakan potensi yang siap untuk dilibatkan dalam kegiatan pembangunan nasional.

4.      Potensi-potensi generasi pemuda
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda yang perlu dikembangkan adalah sebagai berikut :
a.       Idealisme dan Daya Kritis, Secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, sehingga ia dapat melihat kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru. Pengejawantahan idealisme dan daya kritis perlu dilengkapi landasan rasa tanggung jawab yang seimbang.
b.       Dinamika dan Kreativitas, Adanya idealisme pada generasi muda, menyebabkan mereka memiliki potensi kedinamisan dan kreativitas, yakni kemampaun dan kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan, dan penyempurnaan kekurangan yang ada ataupun mengemukakan gagasan yang baru.
c.        Keberanian Mengambil Resiko, Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset, terhambat atau gagal. Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika ingin memperoleh kemajuan. Generasi muda dapat dilibatkan pada usaha-usaha yang mengandung resiko. Untuk itu diperlukan kesiapan pengetahuan, perhitungan, dan keterampilan dari generasi muda sehingga mampu memberi kualitas yang baik untuk berani mengambil resiko.
d.       Optimis dan Kegairahan Semangat, Kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah semangat. Optimisme dan kegairahan semangat yang dimiliki generasi muda merupakan daya pendorong untuk mencoba lebih maju lagi.
e.        Sikap Kemandirian dan Disiplin Murni, Generasi muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya. Sikap kemandirian itu perlu dilengkapi dengan kesadaran disiplin murni pada dirinya agar mereka dapat menyadari batas-batas yang wajar dan memiliki tenggang rasa.
f.        Terdidik, Walaupun dengan memperhitungkan faktor putus sekolah, secara menyeluruh baik dalam arti kualitatif maupun dalam arti kuantitatif, generasi muda secara relatif lebih terpeljar karena lebih terbukanya kesempatan belajar dari generasi pendahulunya.
g.       Keanekaragaman dalam Persatuan dan Kesatuan. Keanekaragaman generasi muda merupakan cermin dari keanekaragaman masyarakat kita. Keanekaragaman tersebut dapat menjadi hambatan jika dihayati secara sempit dan eksklusif. Akan tetapi, keanekaragaman masyarakat Indonesia merupakan potensi dinamis dan kreatif jika ditempatka dalam kerangka integrasi nasional yang didasarkan pada semangat sumpah pemuda serta kesamaan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
h.       Patriotisme dan Nasionalisme, Pemupukan rasa kebanggaan, kecintaan, dan turut serta memiliki bangsa dan negara dikalangan generasi muda perlu digalakkan karena pada gilirannya akan mempertebal semangat pengabdian dan kesiapan mereka untuk membela dan mempertahankan NKRI dari segala bentuk ancaman.
i.         Sikap Kesatria, Kemurnian idealisme, keberanian, semangat pengabdian dan pengorbanan serta rasa tanggung jawab sosial yang tinngi adalah unsur-unsur yang perlu dipupuk dan dikembangkan dikalangan generasi muda Indonesia sebagai pembela dan penegak kebenaran dan keadilan bagi masyarakat dan bangsa.
j.         Kemampuan Penguasaan Ilmu dan Teknologi, Generasi muda dapat berperan secara berdaya guna dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi bila secara fungsional dapat dikembangkan sebagai Transformator dan Dinamisator terhadap lingkungannya yang lebih terbelakang dalam ilmu dan pendidilkan serta penerapan teknologi, baik yang maju, maupun yang sederhana.

5.      Tujuan pokok sosialisasi
Berikut tujuan pokok sosialisasi ;
a.       Individu harus diberi ilmu pengetahuan (ketrampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
b.      Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.
c.       Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat. 
d.      Bertingkah laku selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan masyarakat umumnya.

C.    Perguruan dan Pendidikan
1.      Mengembangkan potensi pemuda
Contoh dalam mengembangkan potensi pemuda adalah dalam suatu komunitas yang mengarah kedalam kegiatan positif, atas dasar latarbelakang yang sama baik dalam hal hobi, minat maupun aktivitas yang disukai. Komunitas berguna dalam memberikan pembelajaran bagi individu dalam membangun suatu kelompok. Mereka dapat menyalurkan bakat dan minat. Mereka belajar bergaul dan berinteraksi secara sehat, meningkatkan kreatifitas dan jiwa kepemimpinan. Gagasan pengembangan komunitas sebagai wadah penyalur minat dan bakat remaja datang dari penulis.

2.      Pengertian pendidikan dan perguruan tinggi
Pada dasarnya pengertian pendidikanUU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Menurut Wikipedia, Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta didik perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik perguruan tinggi disebut dosen.
3.      Alasan untuk berkesempatan mengenyam perguruan tinggi
Alasannya tidak lain adalah bahwa pendidikan adalah hak bagi semua individu, karena bangsa yang kuat dan maju adalah bangsa yang masyarakatnya berpendidikan tinggi. Seiring berjalannya waktu persaingan-pun semakin ketat jadi kita harus membekali diri kita dengan ilmu dan pendidikan yang tinggi maka inilah yang menjadi alas an diperlukannya kita untuk mengenyam perguruan tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar