NAMA : GUNTUR AFRIZAL RAMADHAN
NPM : 13311789
KELAS : IKA24
A.
Internalisasi Belajar dan
Spesialisasi
1.
Pengertian Pemuda
Princeton
mendefinisikan kata pemuda (youth)
dalam kamus Webstersnya sebagai “the
time of life between childhood and maturity; early maturity; the state of being
young or immature or inexperienced; the freshness and vitality characteristic
of a young person”. Definisi yang
berbeda ditunjukkan oleh Alquran. Dalam kaidah bahasa Qurani pemuda atau yang
disebut “asy-syabab” yang diartikan berani, memiliki standar iman dan pantang
menyerah.
2.
Pengertian Sosialisasi
Menurut Wikipedia, Sosialisasi adalah sebuah proses
penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke
generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori
mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi
diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu. Sederhananya Sosialisasi
adalah Proses interakasi antara individu dengan individu, kelompok atau
masyarakat.
3.
Internalisasi belajar dan sosialisasi
Internalisasi adalah proses pemasukan
nilai pada seseorang yang akan membentuk pola pikirnya dalam melihat makna
realitas pengalaman. Nilai-nilai tersebut bisa jadi dari berbagai aspek baik
agama, budaya, norma sosial dll. Pemaknaan atas nilai inilah yang mewarnai pemaknaan
dan penyikapan manusia terhadap diri, lingkungan dan kenyataan di
sekelilingnya. Misalnya: saya meniru gaya pakaian ariel peterpan yang sedang
ngetrend saat ini, Secara tidak langsung saya telah menginternalisasi diri saya
sendiri, karena mengikuoti trend ariel. Sedangkan sosialisasi seperti pada
paragraf diatas yang serderhananya sosialisasi adalah interaksi baik antar
individu, kelompok atau masyarakat. Sedangkan Istilah belajar ditekankan pada
perubahan tingkah laku, yang semula tidak dimiliki sekarang telah dimiliki oleh
seorang individu.
4.
Proses sosialisasi
Proses Sosialisasi secara terpisah
terdiri dari dua suku kata yaitu proses dan sosialisasi. Pengertian Proses
adalah tahapan-tahapan dalam suatu peristiwa dalam pembentukan, sedangkan
Pengertian Sosialisasi adalah suatu proses pembentukan sikap atau perilaku
seorang anak sesuai dengan perilaku atau norma-norma dalam kelompok atau
keluarga. Dengan demikian pengertian proses sosialisasi adalah suatu
tahapan-tahapan dalam pembentukan sikap atau perilaku seorang anak sesuai
dengan perilaku atau norma-norma dalam kelompok atau keluarga.
5.
Peranan sosial mahasiswa, pemuda di
masyarakat
Mahasiswa sering dikatakan sebagai
icon perubahan, dalam hal ini dapat dikatakan mahasiswa sebagai pemuda yang
menjadi penerus generasi berikutnya jadi peranan sosial mahasiswa sebagai
pemuda itu penting dimana Ia sebagai kalangan intelektual dengan pendidikan
yang tinggi dapat menuntun masyarakat sekitar untuk jadi lebih baik.
B. Pemuda dan
Identitas
1. Pola dasar pembinaan dan pembangunan generasi muda
Pola dasar pembinaan dan pembangunan
generasi muda ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Keputusan
Menteri Pendidkan dan Kebudayaan nomor : 0323/U/1978 tanggal 28 oktober 1978.
Yang mempunyai tujuan agar pihak-pihak yang berkepentingan benar-benar memakai
pedoman untuk dapat mencapai tujuan yang tepat.
2. Dua pengertian pokok pembinaan dan pengembngan generasi muda
Pengertian pokok pembinaan dan pengembangan Generasi Muda ada dua yaitu :
a. Generasi Muda sebagai Subyek
Generasi Muda subyek adalah mereka
yang telah dibekali ilmu dan kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa, dalam rangka kehidupan
berbangsa bernegara serta pembangunan nasional.
b. Generasi Muda sebagai Obyek
Generasi Muda Obyek adalah mereka
yang masih memerlukan bimbingan yang mengarah kan kepada pertumbuhan potensi
menuju ke tingkat yang maksimal dan belum dapat mandiri secara fungsional di
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional.
3. Masalah-masalah generasi pemuda
Berikut beberapa masalah yang sering terjadi pada generasi muda di
Indonesia saat ini :
a. Menurunnya jiwa idealisme,
patriotisme, dan nasionalisme dikalangan masyarakat, termasuk jiwa pemuda.
b. Ketidakpastian yang dialami oleh
generasi muda terhadap masa depannya.
c. Belum seimbangnya antara jumlah
generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik formal dan
informal. Tinggimya jumlah putus sekolah yang tidak hanya merugikan generasi
muda sendiri, tetapi juga merugikan bangsa.
d. Kekurangan lapangan dan kesempatan
kerja serta tingginya tingkat pengangguran dan setengah pengangguran dikalangan
generasi muda mengakibatkan berkurangnya produktivitas nasional dan
memperlambat kecepatan laju perkembangan pembangunan nasional serta dapat
menimbulkan berbagai problem sosial lainnya.
e. Kurangnya gizi yang menghambat
perkembangan kecerdasan, dan pertumbuhan.
f. Masih banyaknya perkawinan dibawah
umur.
g. Pergaulan bebas yang membahayakan
sendi-sendi moral bangsa.
h. Merebaknya penggunaan NAPZA
dikalangan remaja.
i.
Belum
adanya peraturanm perundangan yang menyangkut generasi muda. Dalam rangka
memecahkan permasalahan generasi muda diatas, diperlukan usaha-usaha terpadu,
terarah dan berencana dari seluruh potensi nasional dengan melibatkan generasi
muda sebagai subjek pembangunan. Organisasi-organisasi pemuda yang telah
berjalan baik merupakan potensi yang siap untuk dilibatkan dalam kegiatan
pembangunan nasional.
4. Potensi-potensi generasi pemuda
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda yang perlu dikembangkan
adalah sebagai berikut :
a. Idealisme dan Daya Kritis, Secara
sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, sehingga ia dapat
melihat kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru.
Pengejawantahan idealisme dan daya kritis perlu dilengkapi landasan rasa
tanggung jawab yang seimbang.
b. Dinamika dan Kreativitas, Adanya idealisme
pada generasi muda, menyebabkan mereka memiliki potensi kedinamisan dan kreativitas,
yakni kemampaun dan kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan, dan
penyempurnaan kekurangan yang ada ataupun mengemukakan gagasan yang baru.
c. Keberanian Mengambil Resiko, Perubahan dan
pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset, terhambat
atau gagal. Namun, mengambil resiko itu diperlukan jika ingin memperoleh
kemajuan. Generasi muda dapat dilibatkan pada usaha-usaha yang mengandung
resiko. Untuk itu diperlukan kesiapan pengetahuan, perhitungan, dan
keterampilan dari generasi muda sehingga mampu memberi kualitas yang baik untuk
berani mengambil resiko.
d. Optimis dan Kegairahan Semangat, Kegagalan
tidak menyebabkan generasi muda patah semangat. Optimisme dan kegairahan
semangat yang dimiliki generasi muda merupakan daya pendorong untuk mencoba
lebih maju lagi.
e. Sikap Kemandirian dan Disiplin Murni, Generasi
muda memiliki keinginan untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya. Sikap
kemandirian itu perlu dilengkapi dengan kesadaran disiplin murni pada dirinya
agar mereka dapat menyadari batas-batas yang wajar dan memiliki tenggang rasa.
f. Terdidik, Walaupun dengan memperhitungkan
faktor putus sekolah, secara menyeluruh baik dalam arti kualitatif maupun dalam
arti kuantitatif, generasi muda secara relatif lebih terpeljar karena lebih
terbukanya kesempatan belajar dari generasi pendahulunya.
g. Keanekaragaman dalam Persatuan dan Kesatuan. Keanekaragaman
generasi muda merupakan cermin dari keanekaragaman masyarakat kita.
Keanekaragaman tersebut dapat menjadi hambatan jika dihayati secara sempit dan
eksklusif. Akan tetapi, keanekaragaman masyarakat Indonesia merupakan potensi
dinamis dan kreatif jika ditempatka dalam kerangka integrasi nasional yang
didasarkan pada semangat sumpah pemuda serta kesamaan semboyan Bhinneka Tunggal
Ika.
h. Patriotisme dan Nasionalisme, Pemupukan rasa
kebanggaan, kecintaan, dan turut serta memiliki bangsa dan negara dikalangan
generasi muda perlu digalakkan karena pada gilirannya akan mempertebal semangat
pengabdian dan kesiapan mereka untuk membela dan mempertahankan NKRI dari
segala bentuk ancaman.
i.
Sikap Kesatria, Kemurnian idealisme,
keberanian, semangat pengabdian dan pengorbanan serta rasa tanggung jawab
sosial yang tinngi adalah unsur-unsur yang perlu dipupuk dan dikembangkan
dikalangan generasi muda Indonesia sebagai pembela dan penegak kebenaran dan
keadilan bagi masyarakat dan bangsa.
j.
Kemampuan Penguasaan Ilmu dan Teknologi, Generasi
muda dapat berperan secara berdaya guna dalam rangka pengembangan ilmu dan
teknologi bila secara fungsional dapat dikembangkan sebagai Transformator dan
Dinamisator terhadap lingkungannya yang lebih terbelakang dalam ilmu dan
pendidilkan serta penerapan teknologi, baik yang maju, maupun yang sederhana.
5. Tujuan pokok sosialisasi
Berikut tujuan pokok sosialisasi ;
a. Individu harus diberi ilmu
pengetahuan (ketrampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
b. Individu harus mampu berkomunikasi
secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.
c. Pengendalian fungsi-fungsi organik
yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
d. Bertingkah laku selaras dengan norma
atau tata nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada lembaga atau kelompok
khususnya dan masyarakat umumnya.
C.
Perguruan dan Pendidikan
1.
Mengembangkan potensi pemuda
Contoh dalam mengembangkan potensi
pemuda adalah dalam suatu komunitas yang mengarah kedalam kegiatan positif, atas
dasar latarbelakang yang sama baik dalam hal hobi, minat maupun aktivitas yang
disukai. Komunitas berguna dalam memberikan pembelajaran bagi individu dalam
membangun suatu kelompok. Mereka dapat menyalurkan bakat dan minat. Mereka
belajar bergaul dan berinteraksi secara sehat, meningkatkan kreatifitas dan
jiwa kepemimpinan. Gagasan pengembangan komunitas sebagai wadah penyalur minat
dan bakat remaja datang dari penulis.
2.
Pengertian pendidikan dan perguruan
tinggi
Pada
dasarnya pengertian pendidikan ( UU SISDIKNAS
No.20 tahun 2003 ) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya dan masyarakat.
Menurut Wikipedia, Perguruan tinggi adalah satuan
pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta didik perguruan tinggi
disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik perguruan
tinggi disebut dosen.
3.
Alasan untuk berkesempatan mengenyam
perguruan tinggi
Alasannya tidak lain adalah bahwa
pendidikan adalah hak bagi semua individu, karena bangsa yang kuat dan maju
adalah bangsa yang masyarakatnya berpendidikan tinggi. Seiring berjalannya
waktu persaingan-pun semakin ketat jadi kita harus membekali diri kita dengan
ilmu dan pendidikan yang tinggi maka inilah yang menjadi alas an diperlukannya
kita untuk mengenyam perguruan tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar