A. Masyarakat
Perkotaan, Aspek-aspek Positif dan Negatif
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah
society) adalah sekelompok orang yang membentuk
sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka),
dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada
dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata
dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu
jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas.
Masyarakat adalah sebuah komunitas yang
interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat
digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu
komunitas yang teratur.
Menurut
Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah
masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama.
Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka
berdasarkan kemaslahatan.
Menurut Marion Levy diperlukan
empat kriteria yang harus dipenuhi agar sekumpolan manusia bisa dikatakan /
disebut sebagai masyarakat.
1. Ada
sistem tindakan utama.
2. Saling setia pada sistem tindakan utama.
3. Mampu
bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota.
4. Sebagian
atan seluruh anggota baru didapat dari kelahiran / reproduksi manusia.
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community . Pengertian
masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta cirri-ciri
kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberap ciri yang
menonjol pada masyarakat kota yaitu :
- kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
- orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. Di kota – kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan , sebab perbedaan kepentingan paham politik , perbedaan agama dan sebagainya .
- Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan bahwa interaksi – interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi.
- pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
- kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa
- interaksi yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripaa factor pribadi
- pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
- perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
Dipandang dari cara terbentuknya, masyarakat dapat dibagi
dalam :
- masyarakat paksaan, misalnya Negara, masyarakat tawanan, dan lain-lain
- masyarakat merdeka, yagn terbagi dalam :
- masyarakat nature, yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya, seperti gerombolan, suku, yang bertalian dengan hubungan darah atau keturunan
- masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan, misalnya koperasi, kongsi perekonomian, gereja dan sabagain
Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat kota adalah
bagaimana cara mereka mengambil sikap dan kebiasaan dalam memecahkan suata
permasalahan.
Karakteristik umum masyarakat pedesaan yaitu masyarakat desa
selalu memiliki ciri-ciri dalam hidup bermasyarakat, yang biasa nampak dalam perilaku
keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik
dapat dicontohkan pada kehidupan masyarakat desa di jawa. Namun dengan adanya
perubahan sosial dan kebudayaan serta teknologi dan informasi, sebagian
karakteristik tersebut sudah tidak berlaku. Berikut ini ciri-ciri karakteristik
masyarakat desa, yang terkait dengan etika dan budaya mereka yang bersifat
umum.
- Sederhana
- Mudah curiga
- Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya
- Mempunyai sifat kekeluargaan
- Lugas atau berbicara apa adanya
- Tertutup dalam hal keuangan mereka
- Perasaan tidak ada percaya diri terhadap masyarakat kota
- Menghargai orang lain
- Demokratis dan religius
- Jika berjanji, akan selalu diingat
Sedangkan cara beadaptasi mereka sangat sederhana, dengan
menjunjung tinggi sikap kekeluargaan dan gotong royong antara sesama, serta
yang paling menarik adalah sikap sopan santun yang kerap digunakan masyarakat
pedesaan.
B. Hubungan
Desa dan Kota
Zona
Interaksi Desa dan Kota Suatu wilayah kota yang berinteraksi dengan wilayah
pedesaan
Secara tradisional hubungan desa-kota diindikasikan dengan adanya aliran produk/jasa perkotaan yang harus “dibayar” oleh masyarakat perdesaan melalui aliran dana/kapital dari desa ke kota. Kondisi ini secara umum dikenal dengan rendahnya nilai tukar (terms of trade) produk/jasa (dalam bentuk dana/kapital) masyarakat perdesaan terhadap produk/jasa perkotaan. Pendekatan KDK diharapkan dapat menaikkan nilai tukar produk/jasa masyarakat perdesaan melalui :
Secara tradisional hubungan desa-kota diindikasikan dengan adanya aliran produk/jasa perkotaan yang harus “dibayar” oleh masyarakat perdesaan melalui aliran dana/kapital dari desa ke kota. Kondisi ini secara umum dikenal dengan rendahnya nilai tukar (terms of trade) produk/jasa (dalam bentuk dana/kapital) masyarakat perdesaan terhadap produk/jasa perkotaan. Pendekatan KDK diharapkan dapat menaikkan nilai tukar produk/jasa masyarakat perdesaan melalui :
1. upaya
memindahkan proses produksi dari kota ke desa untuk meningkatkan produktivitas
dan nilai tambah produk/jasa yang dihasilkan oleh masyarakat perdesaan melalui
bantuan modal, sarana produksi dan pelatihan.
2. memperpendek
jalur produksi, distribusi, dan pemasaran produk/jasa masyarakat perdesaan untuk
mengurangi biaya ekonomi tinggi melalui pembentukan satuan partisipatif bagi
pengembangan produk/jasa secara spesifik. Jasa ini dibangun di perkotaan.
3. memberikan
akses yang lebih besar bagi masyarakat perdesaan terhadap faktor-faktor
produksi barang/jasa seperti modal, bahan baku, teknologi, sarana dan
prasarana. Hal ini akan merangsang SDM di perdesaan untuk lebih produktif dalam
mengembangkan usahanya, sehingga desa memiliki daya tarik untuk investasi
produksi dan tenaga kerja. Disamping itu adanya dukungan informasi khususnya
informasi pasar.
C. Aspek Positif dan Negatif
Perkembangan
kota merupakan manifestasi dari pola kehidupan sosial , ekonomi , kebudayaan
dan politik . Kesemuanya ini akan dicerminkan dalam komponen – komponen yang
memebentuk struktur kota tersebut . Jumlah dan kualitas komponen suatu kota
sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pertumbuhan kota tersebut.
Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan , seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
1. Wisma : Untuk tempat berlindung terhadap alam
sekelilingnya.
2. Karya : Untuk penyediaan lapangan kerja.
3. Marga : Untuk pengembangan jaringan jalan dan telekomunikasi.
4. Suka : Untuk fasilitas hiburan, rekreasi, kebudayaan,
dan kesenian.
5. Penyempurnaan : Untuk fasilitas keagamaan, perkuburan,
pendidikan, dan utilitas umum.
Untuk itu semua , maka fungsi dan tugas aparatur pemerintah kota harus ditingkatkan :
Untuk itu semua , maka fungsi dan tugas aparatur pemerintah kota harus ditingkatkan :
a. Aparatur kota harus dapat menangani berbagai masalah
yang timbul di kota . Untuk itu maka pengetahuan tentang administrasi kota dan
perencanaan kota harus dimilikinya .
b. Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan
pengaturan tata kota harus dikerjakan dengan cepat dan tepat , agar tidak disusul
dengan masalah lainnya.
c. Masalah keamanan kota harus dapat ditangani dengan
baik sebab kalau tidak , maka kegelisahan penduduk akan menimbulkan masalah
baru.
d. Dalam rangka pemekaran kota , harus ditingkatkan
kerjasama yang baik antara para pemimpin di kota dengan para pemimpin di tingkat
kabupaten tetapi juga dapat bermanfaat bagi wilayah kabupaten dan sekitarnya .
Fungsi
eksternal dari kota yakni seberapa jauh fungsi dan peran kota tersebut dalm
kerangka wilayah dan daerah-daerah yang dilingkupi dan melingkupinya, baik
secara regional maupun nasional.
D. Masyarakat Pedesaan
Desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografis,
social, ekonomi, politik dan kulural yng terdapat di suatu daerah dalam
hubungan dan pengaruhnya secara timbale balik dengan daerah lain.
Pola keruangan desa bersifat agraris yang sebagian atau seluruhnya terisolasi dari kota. Tempat kediaman penduduk mencerminkan tingkat penyesuaian penduduk terhadap lingkungan alam, seperti iklim, tanah, topografi, tata air, sumber alam, dan lain-lain. Tingkat penyesuaian penduduk desa terjhadap lingkungan alam bergantung factor ekonomi, social, pendidikan dan kebudayaan.
Ciri – ciri Desa
Pola keruangan desa bersifat agraris yang sebagian atau seluruhnya terisolasi dari kota. Tempat kediaman penduduk mencerminkan tingkat penyesuaian penduduk terhadap lingkungan alam, seperti iklim, tanah, topografi, tata air, sumber alam, dan lain-lain. Tingkat penyesuaian penduduk desa terjhadap lingkungan alam bergantung factor ekonomi, social, pendidikan dan kebudayaan.
Ciri – ciri Desa
1.
Ciri-ciri masyarakat
desa antara lain sebagai berikut :
System kehidupan umumnya bersifat kelompok dengan dasar ekelurgaan (paguyuban).
System kehidupan umumnya bersifat kelompok dengan dasar ekelurgaan (paguyuban).
2.
Mansyarakat bersifat
homogeny seperti dalam hal mata pencahariaan, agama dan adat istiadat.
3.
Diantara warga desa
mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bla dibandingkan dengan
masyarakat lain di luar batas wilayahnya.
4.
Mata pencahariaan
utama para penduduk biasanya bertani.
5.
Factor geografis
sangat berpengaruh terhadapa corak kehidupan masyarakat.
6.
Jarak antara tempat
bekerja tidak terlalu jauh dari tempat tinggal.
E. Ciri Masyarakat Desa
1. Di dalam masyarakat pedesaan di antara warganya
mempunyai hubungan yang
lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di
luar batas-batas wilayahnya.
lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di
luar batas-batas wilayahnya.
2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar
kekeluargaan.
3. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari
pertanian. Pekerjaan-pekerjaan yang bukan pertanian merupakan pekerjaan
sambilan (part time) yang biasanya sebagai pengisi waktu luang.
4. Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata
pencarian, agama, adat istiadat dan sebagainya.
F.
Gotong Royong
Gotong
royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja
bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Bersama-sama
dengan musyawarah, pantun, Pancasila,hukum adat, ketuhanan,
dan kekeluargaan, gotong royong
menjadi dasar Filsafat
Indonesia.
Contohnya seperti :
1. Membersihkan lingkungan bersama
2. Adanya sistem ronda untuk menjaga lingkungan
3. Saling membantu sesama warga
4. Bahu membahu dalam pembangunan desa
G.
Sifat dan Hakikat
1. Masyarakat desa dinilai oleh orang kota sebagai
masyarakat damai, harmonis, adem ayem dan tenang. Dan memiliki sifat : petani
tidak kolot,, tidak bodoh, tidak malas
2. sifat hidup penduduk desa rata-rata luas sawah kurang
lebih 0,5 ha
H.
Gejala Mayarakat Pedesaan
Di dalam masyarakat
pedesaan kita ini mengenal bermacam-macam gejala, yang menyebabkan di dalam
masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan-ketegangan. Gejala-gejala sosial
tersebut antara lain :
1. Konflik (pertengkaran), pertengkaran yang terjadi di
sini biasanya terjadi karena masalah sehari-hari rumah tangga dan sering
menjalar ke luar rumah tangga.
2. Kontraversi (pertentangan), petentangan ini sering
terjadi diakibatkan perubahan kebudayaan, psikologi ata dalam hubungannya
dengan guna-guna (black magic).
3. Kompetisi (persaingan), persaingan di sini sering
terjadi dalam berbagai hal, terutama dalam bekerja.
4. Kegiatan pada masyarakat pedesaan
I.
Sistem Budaya Petani Indonesia
Sejarah perjuangan hidup umat manusia hanya akan bermuara
pada dua latar belakangbudaya, budaya petani (bertani, berternak
dan menangkap ikan sebagai nelayan) dan budayapedagang. Indonesia, secara
sadar mentransformasi budaya petani ke
dalam budaya industri. Dan budaya itu pula yang
menjiwai budaya industrinya. Apa dan bagaimana “budaya petani”
dan “budaya pedagang” dapat tergambar dalam kisah sederhana.
J.
Unsur – unsur Desa :
1. Daerah
2. Penduduk
3. corak kehidupan
4. unsur gotong royong
K.
Fungsi Desa
1. Fungsi desa dlm hubungannya dengan kota
2. Sebagai lumbung bahan mentah atau tenaga kerja
3. Dan segi kegiatan, kerja desa dapat merupakan desa
agraris, desa manufaktur, desa industri, desa nelayan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar