Jumat, 07 November 2014

Analisis Organisasi PT. Indonesia Power


ANALISIS ORGANISASI di PT. Indonesia Power

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Organisasi Umum (TOU) dalam tulisan ini akan membahas dan menganalisis organisasi PT. Indonesia Power baik secara struktur, manajemen, operasi, serta macam organisasinya. Dari pengertian Organisasi yang saya kutip menurut Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakanorganisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja. Sedangkan menurut James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. (sumber : http://teori-organisasi-umum-1.blogspot.com/2013/05/definisi-dari-organisasi-menurut-10.html). Dari dua difinisi para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah suatu alat untuk mencapai suatu tujuan dan alat bagi pengelempokan.

Sejarah PT. Indonesia Power
Sejarah PT. Indonesia Power berawal pada akhir abad ke 19, sebagai bagian yang tak terpisahkan dari riwayat perkembangan kelistrikan di Indonesia. Saat itu sejumlah perusahaan Belanda yang bergerak di bidang perkebunan, pabrik gula dan pabrik the membangun pembangkit listrik untuk kepentingan sendiri. Selanjut, sebuah perusahaan gas swasta Belanda, bernama NV NIGM (Naamloze Vennootschap Nederlandsche Indische Gas Maatschappij) memperluas usahanya di bidang kelistrikan untuk kepentingan umum dan memperoleh ijin konsesi berdasarkan Ordonansi 1890 No. 190, tanggal 18 September 1890.

        Seiring dengan peningkatan manfaat listrik bagi masyarakat, Pemerintah pada tahun 1927 membentuk Lands Waterkracht Bedrijven atau perusahaan listrik Negara yang mengelola Pusat Listri Tenaga Air (PLTA) Plengan, Lamajan, Bengkok Dago, Ubruk dan Kracak di Jawa Barat. Pembangkit- pembangkit inilah yang di kemudian hari diserahkan dan dikelola oleh PLN PJB I, di tahun 1995, disampimg beberapa pembangkit lain yang berkapasitas lebih besar. PLN pun terus berupaya membangun bidang ketenagalistrikan, sedangkan tugas pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik di Jawa dan Bali pada waktu itu ditangani oleh PLN Pembangkitan dan Penyaluran Jawa Bagian Barat (KJB) dan PLN Pembangkitan dan Penyaluran Jawa Bagian Timur (KJT).

       Pada tahun 1994, status PLN yang semula berbentuk Perusahaan Umum beralih menjadi Persero. Pada tahun 1995 status baru tersebut diikuti dengan perubahan struktur PT PLN (Persero), yang kemudian ditindak-lanjuti dengan peningkatan fungsi PLN P2B dengan tambahan tugas Penyaluran, menjadi PLN P3B. Dengan perubahan fungsi ini maka KJB dan KJT hanya berfokus pada fungsi Pembangkitan. Dua organisasi inilah yang menjadi cikal bakal anak Perusahaan PLN, yakni Pembangkit Tenaga Listrik Jawa bali I (PJB I) dan Pembangkit Listrik Jawa Bali II (PJB II). PLN PJB I mempunyai organisasi sendiri dengan tugas mengelola delapan Unit Pembangkit, masing- masing Suralaya, Saguling, Mrica, Priok, Perak dan Grati, Bali, Semarang, Kamojang dan satu Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan.

         Didirikan pada 3 Oktober 1995 sebagai anak perusahaan PT Pembangkitan Jawa Bali I (PT PJB I) merupakan anak perusahaan PT PLN (Persero) yang bergerak dalam usaha pembangkitan tenaga listrik didirikan pada 3 oktober 1995. Nama itu kemudian berubah menjadi PT Indonesia Power pada tangaal 3 Oktober 2000. Perubahan nama tersebut mengukuhkan penetapan tujuan Perusahaan untuk sepenuhnya berorientasi pada bisnis dan mengantisipasi kecenderungan pasar yang senantiasa berkembang. Dalam kurun waktu belasan tahun, Indonesai Power telah berkembang dengan cepat melalui kinerja usaha yang meyakinkan.

       Indonesia Power mengoperasikan delapan Unit Bisinis Pembangkitan (UBP) yang tersebar di UBH lokasi- lokai strategis Jawa- Bali, dan Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan, dengan total akapsitas terpasang sebesar 8.996 MW dari 133 unit pembangkit listriknya. Selanjutnya Perseroan mengembangkan sayap dengan pendirian empat anak perusahaan, yaitu PT Cogindo Daya Bersama (CDB) pada tahun 1997 untuk mendukung usaha pembangkitan, outsourcing dan kajian energy, serta PT Artha daya Coalindo (ADC) pada 1998 yang bergerak di bidang manajemen dan perdagangan batubara serta bahan bakar lainnya. Sebagai perusahaan terbesar di bidang pembangkitan tenaga listrik di Indonesia, Indonesia Power siap memasuki era pertumbuhan baru seiring prospek bisnis yang menjanjikan dan penuh tantangan di masa depan. (sumber : http://www.indonesiapower.co.id/SitePages/Profile.aspx).


Visi & Misi PT. Indonesia Power
Visi:
Menjadi perusahaan energi tepercaya yang tumbuh berkelanjutan.

Misi:
Menyelenggarakan bisnis pembangkitan tenaga listrik dan jasa terkait yang bersahabat dengan lingkungan.
 
Tujuan:
  •  Menciptakan mekanisme peningkatan efisiensi yang terus-menerus dalam penggunaan sumber daya perusahaan.
  •  Meningkatkan pertumbuhan perusahaan secara berkesinambungan dengan bertumpu pada usaha penyediaan tenaga listrik dan sarana penunjang yang berorientasi pada permintaan pasar yang berwawasan lingkungan.
  • Menciptakan kemampuan dan peluang untuk memperoleh pendanaan dari berbagai sumber yang saling menguntungkan.
  • Mengoperasikan pembangkit tenaga listrik secara kompetitif serta mencapai standar kelas dunia dalam hal keamanan, keandalan, efisiensi maupun kelestarian lingkungan.
Mengembangkan budaya perusahaan yang sehat diatas saling menghargai antar karyawan dan mitra kerja, sertamendorong terus kekokohan integritas pribadi dan profesionalisme.  (sumber  : http://www.indonesiapower.co.id/SitePages/VisiMisi.aspx).

Struktur Organisasi PT. Indonesia Power

Unit Bisnis PT. Indonesia Power
Unit bisnis PT. Indonesia Power terdiri dari :
·         Unit bisnis pembangkit
·         UB Operasi dan pemeliharaan
·         Unit Bisnis Pemeliharaan
·         Anak Perusahaan
Unit- Unit Bisnis Pembangkit

          Indonesia Power saat ini memiliki delapan unit bisnis pembangkit berkapasitas total 8.996MW, yang mencakup Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU), Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (Geothermal), serta sebuah unit bisnis pemeliharaan. Indonesia Power mempunyai :

I. 7 unit bisnis pembangkitan antara lain :
1. UBP Suralaya
2. UBP Priok
3. UBP Kamojang
4. UBP Saguling
5. UBP Semarang
6. UBP Perak Grati
7. UBP Mrica


II. Satu Unit Bisnis Pembangkitan Operasi dan Pemeliharaan yaitu UBPOH Bali yang mengelola 3 unit pembangkitan dan sub unit jasa O & M di wilayah Indonesia timur.

III. 6 Unit Bisnis Operasi dan Pemeliharaan
1. UBOH Banten 1 Suralaya
2. UBOH Banten 2 Labuan
3. UBOH Banten 3 Lontar
4. UBOH Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu
5. UBOH Jawa Tengah 2 Adipala
6. UBOH Pangkalan Susu

Berikut peta kerja PT. Indonesia Power
Berikut Unit-unit pembangkit serta kapasitasnya :






Dari struktur maupun unit kerja PT. Indonesia Power dapat dikatan bahwa organisasinya mengusung teori organisasi modern dimana semua organisasi sebagai kesatuan dan saling ketergantungan dimana dalam hal ini Unit Bisnis Pembangkit dan Unit Bisnis Pembangkit Operasi saling keterkaitan dan ketergantungan satu sama lain. Dan jika dilihat dari macamnya jelas PT. Indonesia Power ini merupakan organisasi niaga karena keuntungan tentunya menjadi tujuan utamanya.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar