Kamis, 28 Mei 2015

PT Indonesia Comnets Plus (ICON+)

PT Indonesia Comnets Plus (ICON+)


    Di era kompetitif sekarang ini, unggul dalam bersaing merupakan tujuan setiap perusahaan dan organisasi.Kemajuan suatu perusahaan dapat ditentukan dengan bagaimana budaya dan prilaku suatu perusahaan tersebut dalam berorganisasi. Semakin kuat budaya organisasi, semakin besar dorongan par karyawan untuk maju bersama denga perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, pengenalan, penciptaan, dan pengembangan budaya organisasi dalam suatu perusahaan mutlak diperlukan dalm rangka membangn perusahaan yang efektif dan efisien sesuai dengan misi dan visi yang hendak dicapai.

     Dalam tulisan kali ini saya akan membahas sebuah perusahaan plat merah anak perusahaan PLN yaitu  PT Indonesia Comnets Plus (ICON+), langsung saja ke pokok bahasan pertama yaitu sejarah dan deskripsi singkatnya Didirikan pada tanggal 3 Oktober 2000, PT Indonesia Comnets Plus (ICON+) berfokus pada penyediaan jaringan, jasa, dan content telekomunikasi, khusus untuk mendukung teknologi dan system informasi PT PLN (Persero) dan publik. Untuk itu Perseroan mengadakan berbagai layanan unggulan seperti Clear Channel, Multi Protocol Label Switching (MPLS), akses internet broadband, Voice over Internet Protocol (VoIP), dan aplikasi perbankan.

     Sebagai anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh PLN, pada awalnya ICON+ berfokus untuk melayani kebutuhan PLN akan jaringan telekomunikasi. Seiring dengan kebutuhan industri akan jaringan telekomunikasi dengan tingkat availability dan reliability yang konsisten, Perseroan melihat peluang baru untuk mengembangkan usahanya yaitu dengan mengkomersialkan kelebihan kapasitas jaringan telekomunikasi ketenagalistrikan serat optik milik PLN di Jawa dan Bali.

    Berdasarkan pemikiran tersebut, ICON+ mulai menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan, terutama yang kegiatan operasionalnya membutuhkan jaringan telekomunikasi yang ekstensif dan handal. Hingga saat ini Perseroan melayani lebih dari 920 perusahaan di Indonesia, di industri-industri utama yaitu telekomunikasi, perbankan, keuangan, pemerintahan dan manufaktur.

     Dalam upaya menyediakan layanan yang handal selalu tersedia, dan dengan down time minimal, sehingga memenuhi service level agreement, ICON+ didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten dan berpengalaman serta jaringan serat optic yang mencakup Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Kalimantan.

     Sesuai dengan visi ICON+ yaitu menjadi penyedia jaringan terkemuka di Indonesia, pada tahun 2008 Perseroan melakukan ekspansi konektifitas jaringan telekomunikasi ke Pulau Sumatra dan wilayah-wilayah terpencil di Indonesia, serta memaksimalkan pendayagunaan hak jaringan ketenagalistrikan milik PLN yang mencakup seluruh wilayah Nusantara, yaitu "Right of Ways" (RoW).

Visi dan Misi perusahaan :
  1. Visi : Menjadi penyedia solusi TIK terkemuka di Indonesia berbasis jaringan melalui pemanfaatan aset strategis.
  2. Misi : Memberikan layanan TIK yang terbaik di kelasnya kepada pelanggan guna meningkatkan nilai Perusahaan. Memenuhi kebutuhan dan harapan PLN secara proaktif dengan menyediakan solusi-solusi TIK yang inovatif dan memberikan nilai tambah. Membangun organisasi pembelajar yang berkinerja tinggi untuk mendorong Perusahaan mencapai bisnis yang unggul dan menjadi pilihan bagi talenta-talenta terbaik. Memberi kontribusi terhadap perkembangan telekomunikasi nasional.
Struktur Organisasi PT Icon+

 Sumber :
www.iconpln.net.id

Rabu, 27 Mei 2015

Sosok Kepemimpinan Muhammad Buldansyah

KEPEMIMPINAN
Sosok Kepemimpinan Muhammad Buldansyah

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

       Istilah kepemimpinan berasal dari kata dasar ‘pimpin’ yang artinya bimbing atau tuntun. Dari kata “pimpin” lahirlah kata kerja “memimpin” yang artinya membimbing atau menuntun dan kata benda “pemimpin” yaitu orang yang berfungsi memimpin atau menuntun. Istilah pemimpin berasal dari kata asing leader dan kepemimpinan dari leadership. Sekalipun kepemimpinan tidak sama dengan manajemen (management) tetapi kedua hal itu tidak dapat di pisahkan. 
     Sedangkan dari sisi pandangan Islam, Menurut Shihab (2002) ada dua hal yang harus dipahami tentang hakikat kepemimpinan. Pertama, kepemimpinan dalam pandangan Al-Quran bukan sekedar kontrak sosial antara sang pemimpin dengan masyarakatnya, tetapi merupakan ikatan perjanjian antara dia dengan Allah swt. Lihat Q. S. Al-Baqarah (2): 124, "Dan ingatlah ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat perintah dan larangan (amanat), lalu Ibrahim melaksanakannya dengan baik. Allah berfirman: Sesungguhnya Aku akan menjadikan engkau pemimpin bagi manusia. Ibrahim bertanya: Dan dari keturunanku juga (dijadikan pemimpin)? Allah swt menjawab: Janji (amanat)Ku ini tidak (berhak) diperoleh orang zalim".
      Salah satu tugas pemimpin adalah menjadikan pengikut pada setiap jenjang organisasi bukan saja sebagai pengikut yang baik, namun juga pemimpin yang baik. Hal ini karena sang pengikut kerap harus atau akan bertugas memimpin unit-unit dibawahnya, seperti yang kerap kita jumpai dalam perusahaan berskala besar, negara, dan juga lembaga-lembaga internasional yang beroperasi di banyak negara.
Sebagai contoh, Direktur Utama menjadi pemimpin jajaran direksi sebuah perusahaan. Sementara masing-masing direksi memimpin sejumlah kepala bagian atau manajer departemen. Demikian seterusnya ke bawah. Contoh lainnya adalah kepala negara atau pemerintahan semisal presiden. Presiden memimpin para menteri, menteri memimpin para dirjen, dan seterusnya. 
    Menurut Miftah Thoha (2010:49) mengemukakan bahwa :“Gaya kepemimpinan merupakan norma prilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi prilaku orang lain atau bawahan”.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

      Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini yaitu “Bagaimana sosok kepemimpinan Muhammad Buldansyah?”

1.3 TUJUAN

    Makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana seluk beluk Sosok Muhammad Buldansyah dalam menerapkan gaya kepemimpinannya.

MANFAAT
  1. Untuk mengetahui arti dasar pentingnya kepemimpinan.
  2. Untuk mengetahui bagaimana gaya dan penerapan kepemimpinan seorang Muhammad Budansyah. 
  3. Untuk mengetahui faktor kepemimpinan terhadap kemajuan suatu perusahaan.   
BAB II
LANDASAN TEORI 

     Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Teori-teori dalam study kepemimpinan :
  1. Teori Great Man dan Teory Big Bang, Bennis & Nanus (1990) menjelaskan bhw teori ini berasumsi pemimpin dilahirkan bukan diciptakan
  2. Teori sifat karakteristik (kepribadian),Collons dalam A Dale Tempe (1993), Sifat yg harus dimiliki pemimpin agar dapat mengefektifkan organisasi adalah a).Kelancaran berbicara b).Kemampuan memecahkan masalah c).Pandangan ke dalam masalah kelompok (organisasi) d).Keluwesan e).Kecerdasan f).Kesediaan menerima tanggung jawab
  3. Teori Perilaku (Behavior Theories), Keberhasilan seorang pemimpin sangat tergantung pada perilakunya dalam melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan.
  4. Teori Kontingensi atau Teori Situasional, Pendekatan atau teori kepemimpinan ini dikembangkan oleh Hersey dan Blanchard berdasarkan teori-teori sebelumnya. Pada pendekatan ini didasarkan atas asumsi bahwa keberhasialan kepemimpinan suatu organisasi tidak hanya dipengaruhi oleh perilaku dan sifat-sifat pemimpin saja, karena tiap-tiap organisasi itu memiliki ciri-ciri khusus dan unik. Bahkan organisasi yang sejenis pun akan menghadapi masalah yang berbeda karena adanya lingkugan yang berbeda, semangat dan watak bawahan yang berbeda.
       Menurut Tjiptono (2006:161) gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan pemimpin dalam berinteraksi dengan bawahannya. Sementara itu, pendapat lain menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku (kata-kata dan tindakan-tindakan) dari seorang pemimpin yang dirasakan oleh orang lain (Hersey, 2004:29). 
        Gaya kepemimpinan adalah perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku para anggota organisasi bawahannya (Nawawi, 2003:115). 

Adapun gaya kepemimpinan tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Gaya kepemimpinan Otoriter, Gaya kepemimpinan ini menghimpun  sejumlah perilaku atau gaya kepemimpinan yang bersifat terpusat pada pemimpin sebagai satu-satunya penentu, penguasa dan pengendali anggota organisasidan kegiatannya dalam usaha mencapai tujuan organisasi.  
  2. Gaya kepemmimpinan demokratis, Gaya kepemimpinan menempatkan  manusia sebagai faktor pendukung terpenting dalam kepemimpinan yang dilakukan berdasarkan dan mengutamakan orientasi pada hubungan dengan anggota organisasi.  
  3. Gaya kepemimpinan Bebas, Gaya kepemimpinan ini pada dasarnya berpandangan bahwa anggota organisasi mampu mandiri dalam membuat keputusan atau mampu mengurus dirinya masing-masing, dengan sedikit mungkin pengarahan atau pemberian petunjuk dalam merealisasikan tugas pokok masing-masing sebagai bagian dari tugas pokok organisasi. 
BAB III
PEMBAHASAN 

         Muhammad Buldansyah, atau biasa disapa Danny , Warga Negara Indonesia, lahir pada 8 Oktober 1963, Pemilik Gelar S1 Jurusan Electronic Control dari Institut Technologi Bandung (ITB), Telah menjabat sebagai Direktur Utama ICON+ sejak 10 Februari 2012. karier profesional nya diawali di Belandapada tahun 1988 sebagai Engineer system network pada AT & T Network Systems International. Pernah Menjabat sebagai CEO pada PT Bakrie Networks (2011), dansebagai Direktur Networks Services pada PT Excelcomindo Pratama - XL pada tahun 2006.
 

       “Kuncinya adalah open mind. Prinsip saya, kalau atasan saya orang pintar, saya akan belajar banyak dari dia. Kalau atasan saya bukan orang pintar, saya juga punya semangat untuk menggantikan posisinya,” tutur Muhammad Buldansyah, dari perkataan beliau tersebut dapat dilihat bahwa beliau mempunyai sifat selalu ingin belajar dan optimis. Pada masa awal kepemimpinannya target revenue meningkat antara 30-40%. Lelaki yang biasa disapa Dani ini juga menuturkan bahwa selama ini keberhasilan ICON+ 55% ditunjang dari bisnis kepada perusahaan publik di luar PLN, sedangkan 45% berasal dari PLN.Icon+ pun melakukan investasi sebesar Rp 600 miliar yang salah satunya akan disalurkan untuk memperluas coverage area ICON+, serta melahirkan berbagai layanan baru seperti layanan komunikasi data yang semakin penting dalam dunia komunikasi ke depan.

     Buldansyah menegaskan Icon+ akan memegang teguh komitmen dan terus meningkatkan kontribusi untuk meningkatkan perkembangan telekomunikasi di Indonesia serta meningkatkan jangkauan, kualitas dan dukungan layanan. Di tangan kepemimpinan Buldansyah kedepan ICON+ siap menjadi partner strategis bagi perusahaan-perusahaan pengguna layanan jaringan berbasis fiber optic ke segmen yang lebih luas seperti penyedia layanan TIK dan konten, termasuk kerjasama infrastruktur dengan penyelenggara telekomunikasi di Indonesia. Dan untuk kedepannya Icon+ meluncurkan produk baru yakni bisnis cloud

BAB IV
PENUTUP 

        Dari pembahasan diatas maka, dapat dikatakan kepemimpinan muhammad buldansyah sosok pemimpin yang memang sudah ahli dan pengalaman dibidangnya dalam hal ini telekomunikasi, dilihat dari gaya kepemimpinannya Muhammad buldansyah lebih mengarah ke gaya kepemimpinan partisipatif dimana mengarah ke pengembangan kepercayaan dan loyalitas.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA 

Kartono, Kartini. 2006. Pemimpin dan Kepemimpinan, Apakah Kepemimpinan Abnormal Itu?. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta.
Tafsir Al-Mishbah M. Quraish Shihab
Dale  Timpe, 1992. Kinerja;  penerjemah,  Sofyan Cikmat,  Seri 6 : Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : Elex Media Komputindo.
http://www.iconplus.co.id 

 

    Selasa, 30 Desember 2014

    MEMUTAR RODA PERKERETAAPIAN INDONESIA



    Apakah yang ada dibenak kita ketika mendengar kata kereta api indonesia? hmmm.. pasti yang pertama muncul adalah paradigma semrawut, kotor dan calo, Ups tunggu dulu itu dulu loh ya :D tetapi, lihatlah kondisi sekarang mulai dari penjualan tiket, pelayanan stasiun, kondisi stasiun dan rangkaian kereta, semuanya telah banyak mengalami perubahan khususnya ketika menjelang hari lebaran kondisi sekarang jauh lebih kondusif ketimbang dahulu kala :D tidak ada lagi penumpang yang tidak dapat tempat duduk, tidak ada lagi penumpang yang duduk di wc hehe, dan tidak ada lagi penumpang yang masuk rangkaian kereta lewat jendela. Sekarang sudah jauh berubah kearah yang lebih baik, disini saya akan mencoba mengupas lebih dalam tentang Organisasi PT.Kereta Api Indonesia baik dari sisi sejarah, struktur organisasi, operasi dan visi-misinya.

    Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan pertama pembangunan jalan KA di desa Kemijen, Jum'at tanggal 17 Juni 1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV. NISM) yang dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan umum pada hari Sabtu, 10 Agustus 1867.

    Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA antara Kemijen - Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), akhirnya mendorong minat investor untuk membangun jalan KA di daerah lainnya. Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 - 1900 tumbuh de-ngan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 Km, tahun 1870 menjadi 110 Km, tahun 1880 mencapai 405 Km, tahun 1890 menjadi 1.427 Km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 Km.

    Selain di Jawa, pembangunan jalan KA juga dilakukan di Aceh (1874), Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan (1914), bahkan tahun 1922 di Sulawasi juga telah dibangun jalan KA sepanjang 47 Km antara Makasar-Takalar, yang pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya Ujungpandang - Maros belum sempat diselesaikan. Sedangkan di Kalimantan, meskipun belum sempat dibangun, studi jalan KA Pontianak - Sambas (220 Km) sudah diselesaikan. Demikian juga di pulau Bali dan Lombok, pernah dilakukan studi pembangunan jalan KA.

    Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di Indonesia mencapai 6.811 Km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang menjadi 5.910 km, kurang Iebih 901 Km raib, yang diperkirakan karena dibongkar semasa pendudukan Jepang dan diangkut ke Burma untuk pembangunan jalan KA di sana.

    Jenis jalan rel KA di Indonesia semula dibedakan dengan lebar sepur 1.067 mm; 750 mm (di Aceh) dan 600 mm di beberapa lintas cabang dan tram kota. Jalan rel yang dibongkar semasa pendudukan Jepang (1942 - 1943) sepanjang 473 Km, sedangkan jalan KA yang dibangun semasa pendudukan Jepang adalah 83 km antara Bayah - Cikara dan 220 Km antara Muaro - Pekanbaru. Ironisnya, dengan teknologi yang seadanya, jalan KA Muaro - Pekanbaru diprogramkan selesai pembangunannya selama 15 bulan yang mempekerjakan 27.500 orang, 25.000 diantaranya adalah Romusha. Jalan yang melintasi rawa-rawa, perbukitan, serta sungai yang deras arusnya ini, banyak menelan korban yang makamnya bertebaran sepanjang Muaro- Pekanbaru.

    Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamir-kan pada tanggal 17 Agustus 1945, karyawan KA yang tergabung dalam Angkatan Moeda Kereta Api (AMKA) mengambil alih kekuasa-an perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa bersejarah tersebut terjadi pada tanggal 28 September 1945. Pembacaan pernyataan sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota AMKA lainnya, menegaskan bahwa mulai tanggal 28 September 1945 kekuasaan perkeretaapian berada di tangan bangsa Indonesia. Orang Jepang tidak diperbolehkan campur tangan lagi urusan perkeretaapi-an di Indonesia. Inilah yang melandasi ditetapkannya 28 September 1945 sebagai Hari Kereta Api di Indonesia, serta dibentuknya Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI).
    Dan untuk secara ringkasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
    silahkan klik untuk memperbesar
    Pada Tahun 2013, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki karyawan 26.928 orang untuk menyelenggarakan pelayanan angkutan kereta api di Jawa dan Sumatera. Jumlah tersebut terbagi menurut golongan, pendidikan, dan usia pegawai seperti pada tabel di bawah ini :
    Berikut Sumber Daya Manusia menutur Pendidikan :
    silahkan klik untuk memperbesar
    Berikut Sumber Daya Manusia menurut Usia
    silahkan klik untuk memperbesar
    dari data diatas dapat dikatakan bahwa mayoritas karyawan merupakan tamatan SMA sedangkan untuk lulusan D3 keatas masih sedikit ini yang mungkin harus ditingkatkan juga bukan berarti lulusan SMA tidak dapat bekerja dengan baik tetapi lebih ke sisi edukasi dan attitude karyawan saran saya perusahaan mungkin bisa membuat program beasiswa bagi karyawannya sehingga diharapkan akan berdampak positif bagi kemajuan perusahaan itu sendiri dengan meningkatnya jumlah karyawan dengan jenjang pendidikan yang tinggi.

    Logo dan Visi-misi perusahaan, Suatu organisasi baik itu perusahaan dan Pengertian logo menurut Jefkins, (1995:367) logo ialah : “Logo adalah presentasi, sosok atau penampilan visual yang senantiasa dikaitkan dengan organisasi tertentu sebagai bentuk identitas dan bagian identitas perusahaan”. Sebagai bagian identitas perusahaan, logo ibarat bagian tubuh yang mampu mengutarakan isi hati produk atau perusahaan.

    Berikut adalah logo dari PT.Kereta-api Indonesia sekarang :
    silahkan klik  untuk memperbesar
    Berikut 3 point penting dari logo tersebut :
    • 3 Garis melengkung melambangkan gerakan yang dinamis PT KAI dalam mencapai Visi dan Misinya.
    • 2 Garis warna orange melambangkan proses Pelayanan Prima (Kepuasan Pelanggan) yang ditujukan kepada pelanggan internal dan eksternal. Anak panah berwarna putih melambangkan Nilai Integritas, yang harus dimiliki insan PT KAI dalam mewujudkan Pelayanan Prima.
    • 1 Garis lengkung berwarna biru melambangkan semangat Inovasi yang harus dilakukan dalam memberikan nilai tambah ke stakeholders. (Inovasi dilakukan dengan semangat sinergi di semua bidang dan dimulai dari hal yang paling kecil sehingga dapat melesat). 
    Sedangkan untuk Visi dan Misi sebagai berikut :
    • Visi "menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders".
    • Misi "menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya, melalui praktek bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan kelestarian lingkungan berdasarkan 4 pilar utama : Keselamatan, Ketepatan waktu, Pelayanan dan Kenyamanan". 
    Baiklah setelah membahas sejarah, SDM, visi-misi dan logo, saya akan lanjutkan ke budaya perusahaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Budaya diartikan sebagai pikiran, akal budi atau adat-istiadat. Secara tata bahasa, pengertian kebudayaan diturunkan dari kata budaya yang cenderung menunjuk pada pola pikir manusia. So.. bagaimanakah budaya perusahaan di PT.Kereta Api Indonesia ini? berikut langsuk saja pemaparannya.

    Untuk budaya perusahaan para karyawan/i telah terbiasa menerapkan "5 Nilai Utama",
    silahkan klik  untuk memperbesar




    • INTEGRITAS : Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) bertindak konsisten sesuai dengan nilai-nilai kebijakan organisasi dan kode etik perusahaan. Memiliki pemahaman dan keinginan untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan dan etika tersebut dan bertindak secara konsisten walaupun sulit untuk melakukannya.   
    • PROFESIONAL : Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) memiliki kemampuan dan penguasaan dalam bidang pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan, mampu menguasai untuk menggunakan, mengembangkan, membagikan pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan kepada orang lain. 
    • KESELAMATAN : Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) memiliki sifat tanpa kompromi dan konsisten dalam menjalankan atau menciptakan sistem atau proses kerja yang mempunyai potensi resiko yang rendah terhadap terjadinya kecelakaan dan menjaga aset perusahaan dari kemungkinan terjadinya kerugian. 
    • INOVASI : Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) selalu menumbuh kembangkan gagasan baru, melakukan tindakan perbaikan yang berkelanjutan dan menciptakan lingkungan kondusif untuk berkreasi sehingga memberikan nilai tambah bagi stakeholder. 
    • PELAYANAN PRIMA : Kami insan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) akan memberikan pelayanan yang terbaik yang sesuai dengan standar mutu yang memuaskan dan sesuai harapan atau melebihi harapan pelanggan dengan memenuhi 6 A unsur pokok: Ability (Kemampuan), Attitude (Sikap), Appearance (Penampilan), Attention (Perhatian), Action (Tindakan), dan Accountability (Tanggung jawab).
    Dari Lima nilai utama itulah budaya perusahaan dibangun sehingga dapat memberikan nilai positif bagi kemajuan perusahaan.

    Struktur Organisasi perusahaan, yang akan saya paparkan disini adalah tiga point penting dari struktur organisasi perusahaan PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO), antara lain Komisaris, Direksi dan Anak perusahaan, langsung saja sebagai berikut :
    • Komisaris, Sebagai BUMN PT Kereta Api Indonesia (Persero) berpedoman pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), termasuk penetapan Rencana Kerja Anggaran Tahunan juga ditetapkan dan diputuskan melalui RUPS yang unsurnya terdiri dari :  
      A.Pemegang Saham (Kementrian BUMN mewakili pemerintah Repunlik Indonesia) B.Dewan Komisaris 
    silahkan klik  untuk memperbesar
    • Direksi
    silahkan klik  untuk memperbesar


    Anak Perusahaan, PT.KAI selaku BUMN yang besar tentunya mempunyai anak perusahaan, menurut wikipedia "Anak perusahaan, dalam urusan bisnis, adalah sebuah perusahaan yang dikendalikan oleh sebuah perusahaan yang terpisah yang lebih tinggi. Perushaan yang dikendalikan disebut sebagai perusahaan, korporasi, atau perseroan terbatas, dan dalam beberapa kasus dapat menjadi pemerintah atau perusahaan milik negara, dan pengendalian Perusahaan disebut induknya (atau induk perusahaan)". Berikut adalah anak perusahaan PT.KAI.


    • PT. Reska Multi Usaha
    silahkan klik  untuk memperbesar


    PT. Reska Multi Usaha bergerak dalam bidang usaha Restorasi KA, Service On Train (SOT), Jasa Boga (Catering), Resto & Cafe, Parkir. Komposisi kepemilikan saham PT Reska Multi Usaha yaitu PT KAI 95,01% dan Yayasan Pusaka 4,99%.
    Alamat Kantor :
    Stasiun Mangga Besar Lt. 1, Jl. Karanganyar no. 1 Jakarta Pusat
    Telepon : 021-62302540
    Email : reska.pusat@reska.co.id
    Website : www.reska.co.id

    • PT. Railink
    silahkan klik  untuk memperbesar


    PT. Railink merupakan joint venture antara PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dengan PT. Angkasa Pura II (Persero) dengan komposisi kepemilikan saham 60% PT KAI dan 40% PT AP II. Kegiatan usaha yang dijalaninya yakni pengoperasian, Pengoperasian pengelolaan dan pengusahaan kereta api bandara, Pengembangan dan pengelolaan stasiun kereta api di bandara dan di pusat kota, Pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kereta api, Pembagunan prasarana kereta api, Konsultasi dan desain sistem perkerataapian, Pengusahaan jasa lainnya yang menunjang usaha-usaha pokok.
    Alamat Kantor :
    1. Kantor Pusat : Gedung JRC Lantai 3, Jl. Ir. H. Juanda 18 No. 8 Jakarta Pusat
    2. Cabang Medan : Jl. Prof. H.M. Yamin, SH No. 14 - Medan 20231, Sumatra Utara, Indonesia
    Telepon : 061 - 4561331
    Email : info@railink.co.id
    Website : www.railink.co.id


    • PT. KAI Commuter Jabodetabek
    silahkan klik  untuk memperbesar

    PT. KAI Commuter Jabodetabek dibentuk berdasarkan Inpres No. 5 tahun 2008 dam surat Menneg BUMN No.S-653/MBU/2008 tanggal 12 agustus 2008. Tugas pokok PT KCJ adalah menyelenggarakan pengusahaan jasa angkutan kereta api commuter dengan menggunakan sarana Kereta Rel Listrik di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi serta pengusahaan di bidang usaha non angkutan penumpang. PT KAI Commuter Jabodetabek dengan komposisi kepemilikan saham PT KAI 99,78% dan Yayasan Pusaka 0,22%.
    Alamat Kantor :
    Stasiun Juanda Lt. 1 & 2, Jl. Ir. H. Juanda 1 - Jakarta Pusat, 10120, Indonesia
    Telepon : 021 - 345 3535
    Fax : 021 - 34834084
    email : commuter@krl.co.id
    Website : www.krl.co.id

    • PT. KA Pariwisata
    silahkan klik  untuk memperbesar

    PT KA Pariwisata atau disingkat PT KA Wisata bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat di pasar dalam wilayah Indonesia dibidang pariwisata kereta api, dan kegiatan usaha yang mendukung pariwisata kereta api dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Komposisi kepemilikan saham PT KA Pariwisata yaitu PT KAI 99,90% dan Yayasan Pusaka 0,1%.
    Alamat Kantor :
    Stasiun Gambir Lt. 2, Jl. Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat 10110, Indonesia.
    Telepon : 021 - 38902233
    Fax : 021 - 38902424
    Email : info@indorailtour.com
    Website : www.indorailtour.com

    • PT. KA Logistik
    silahkan klik  untuk memperbesar

    PT. KERETA API LOGISTIK (KALOG) memiliki usaha di bidang layanan distribusi logistik berbasis kereta api, dengan kemasan bisnis door to door service untuk memberikan pelayanan yang parnipurna bagi pelanggan kereta api yang didukung dengan angkutan pra dan lanjutan serta layanan penunjangnya, meliputi pengelolaan Termianal Peti Kemas (TPK), bongkar muat, pergudangan, pengepakan, pelabelan, pengangkutan, penjejakan, pengawalan logistik serta manajemen logistik dengan menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas. Orientasi bisnis KALOG kedepan adalah sebagai jasa layanan distribusi logistik secara Total Solution melalui End-to-End Services atau dengan kata lain sebagai SCM Service Provider.
    Fungsi dan peran kontributif KALOG terhadap jasa layanan yang telah disediakan oleh induknya adalah sebagai pencipta nilai tambah (value creator) sepanjang rantai nilai (value chain) layanan distribusi logistik, termasuk layanan yang telah disediakan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero), seperti angkutan barang dan pergudangan. Komposisi kepemilikan saham PT KA Logistik yaitu PT KAI 99,90% dan Yayasan Pusaka 0,1%.
    Alamat Kantor :
    Stasiun Gondangdia Lt. 1, Jl. KH. Wahid Hasyim No. 11 A, Jakarta Pusat 10340
    Telepon : 021 - 31922299,
    Fax: 021 - 31922288,
    Email : info@kalogistics.co.id
    Website : www.kalogistics.co.id

    Untuk prasaran PT.KAI sudah memiliki jaringan sepanjang pulang Jawa dan Sumatera berikut petanya : 
    • Peta Jaringan KA di Jawa 
    silahkan klik  untuk memperbesar

    • Peta Jaringan KA di Sumatera
    silahkan klik  untuk memperbesar
    Pada tahun 2012, panjang lintas kereta api di Jawa dan Sumatera adalah 4130,4 km.
    Berikut adalah tabel panjang lintas KA :
    silahkan klik  untuk memperbesar
    Sedangkan data perlintasannya adalah :
    silahkan klik  untuk memperbesar
    Sedangkan untuk Sarana Perkeretaapian, Kereta Api merupakan alat produkasi untuk menghasilkan jasa angkutan kereta api yang terdiri dari lokomotif, Kereta Rel Listrik (KRL), Kereta Rel Diesel (KRD), kereta penumpang dan gerbong barang. Kondisi sarana kereta api yang dioperasikan PT. KAI selama tahun 2013 adalah sebagai berikut :
     silahkan klik  untuk memperbesar
    Produk Bisnis Inti PT.KAI adalah sebagai berikut :
    • Angkutan Penumpang
     silahkan klik  untuk memperbesar
    • Angkutan Barang
     silahkan klik  untuk memperbesar
    Aset Potensial PT.KAI, berbicara aset PT.KAI adalah BUMN yang memiliki aset tanah yang paling luas berikut adalah detail datanya :
     silahkan klik  untuk memperbesar
    Dikarenakan begitu luasnya aset PT.KAI dari sisi aset mempunyai potensi besar sebagai pemasukan bagi perusahaan, berikut detail datanya :
     silahkan klik  untuk memperbesar
    Demikianlah pemaparan yang dapat saya paparkan dalam tugas ini, saya senang dan bangga sekali dengan PT.KAI yang sekarang tranformasinya banyak sekali sungguh hebat! berikut adalah perubahan-perubahan nyata yg saya alami sendiri di PT.KAI :
    • Tiket, untuk sistem penjualan PT.KAI sudah terintegrasi dengan sistem RTS (Rail Ticket System) banyak dampak positif dari diberlakukan sistem secara online ini sungguh jauh berbeda dengan sistem konvensional dulu sebelum sistem RTS ini diberlakukan, sisi positifnya bisa dilihat dengan sistem ini terbukti mengurangi calo karena tiket harus sesuai dengan identitas KTP masing-masing penumpang dan satu hal yang bagus lagi menurut saya adalah diberlakukannya sistem tidak menjual Tiket tanpa tempat duduk dengan adanya sistem ini perjalanan jadi lebih aman dan nyaman.
    • Beli tiket semudah Update status :D yah itulah tag line untuk penjualan tiket KA sekarang, karena kita tidak harus ngantri dan datang ke stasiun cukup dengan gadget kita bisa langsung pesan tiket sungguh kemajuan yang luar biasa.
    • Bersih, Aman dan Nyamannya Stasiun.
    Jika dilihat dari struktur dan unit-unit kerja di PT.KAI, dapat dikatan bahwa organisasinya mengusung teori organisasi modern dimana semua unit sebagai kesatuan dan saling ketergantungan baik itu unit pelayanan,komersial,keuangan,IT dan operasi saling bergantung satu sama lainnya. Dan jika dilihat dari macamnya jelas PT.KAI merupakan Organisasi Niaga karena keuntungan merupakan tujuan utamanya.

    Jumat, 07 November 2014

    Mengungkap Sosok Dibalik Penghasil Energi yang Setiap Hari Kiga Gunakan!!

    GUNTUR AFRIZAL RAMADHAN
    13113789
    2KA25



    ANALISIS ORGANISASI di PT. Indonesia Power
    Untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Organisasi Umum (TOU) dalam tulisan ini akan membahas dan menganalisis organisasi PT. Indonesia Power baik secara struktur, manajemen, operasi, serta macam organisasinya. Dari pengertian Organisasi yang saya kutip menurut Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakanorganisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja. Sedangkan menurut James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama. (sumber : http://teori-organisasi-umum-1.blogspot.com/2013/05/definisi-dari-organisasi-menurut-10.html). Dari dua difinisi para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah suatu alat untuk mencapai suatu tujuan dan alat bagi pengelempokan.

    Sejarah PT. Indonesia Power

    Sejarah PT. Indonesia Power berawal pada akhir abad ke 19, sebagai bagian yang tak terpisahkan dari riwayat perkembangan kelistrikan di Indonesia. Saat itu sejumlah perusahaan Belanda yang bergerak di bidang perkebunan, pabrik gula dan pabrik the membangun pembangkit listrik untuk kepentingan sendiri. Selanjut, sebuah perusahaan gas swasta Belanda, bernama NV NIGM (Naamloze Vennootschap Nederlandsche Indische Gas Maatschappij) memperluas usahanya di bidang kelistrikan untuk kepentingan umum dan memperoleh ijin konsesi berdasarkan Ordonansi 1890 No. 190, tanggal 18 September 1890.

            Seiring dengan peningkatan manfaat listrik bagi masyarakat, Pemerintah pada tahun 1927 membentuk Lands Waterkracht Bedrijven atau perusahaan listrik Negara yang mengelola Pusat Listri Tenaga Air (PLTA) Plengan, Lamajan, Bengkok Dago, Ubruk dan Kracak di Jawa Barat. Pembangkit- pembangkit inilah yang di kemudian hari diserahkan dan dikelola oleh PLN PJB I, di tahun 1995, disampimg beberapa pembangkit lain yang berkapasitas lebih besar. PLN pun terus berupaya membangun bidang ketenagalistrikan, sedangkan tugas pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik di Jawa dan Bali pada waktu itu ditangani oleh PLN Pembangkitan dan Penyaluran Jawa Bagian Barat (KJB) dan PLN Pembangkitan dan Penyaluran Jawa Bagian Timur (KJT).


           Pada tahun 1994, status PLN yang semula berbentuk Perusahaan Umum beralih menjadi Persero. Pada tahun 1995 status baru tersebut diikuti dengan perubahan struktur PT PLN (Persero), yang kemudian ditindak-lanjuti dengan peningkatan fungsi PLN P2B dengan tambahan tugas Penyaluran, menjadi PLN P3B. Dengan perubahan fungsi ini maka KJB dan KJT hanya berfokus pada fungsi Pembangkitan. Dua organisasi inilah yang menjadi cikal bakal anak Perusahaan PLN, yakni Pembangkit Tenaga Listrik Jawa bali I (PJB I) dan Pembangkit Listrik Jawa Bali II (PJB II). PLN PJB I mempunyai organisasi sendiri dengan tugas mengelola delapan Unit Pembangkit, masing- masing Suralaya, Saguling, Mrica, Priok, Perak dan Grati, Bali, Semarang, Kamojang dan satu Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan.

             Didirikan pada 3 Oktober 1995 sebagai anak perusahaan PT Pembangkitan Jawa Bali I (PT PJB I) merupakan anak perusahaan PT PLN (Persero) yang bergerak dalam usaha pembangkitan tenaga listrik didirikan pada 3 oktober 1995. Nama itu kemudian berubah menjadi PT Indonesia Power pada tangaal 3 Oktober 2000. Perubahan nama tersebut mengukuhkan penetapan tujuan Perusahaan untuk sepenuhnya berorientasi pada bisnis dan mengantisipasi kecenderungan pasar yang senantiasa berkembang. Dalam kurun waktu belasan tahun, Indonesai Power telah berkembang dengan cepat melalui kinerja usaha yang meyakinkan.

           Indonesia Power mengoperasikan delapan Unit Bisinis Pembangkitan (UBP) yang tersebar di UBH lokasi- lokai strategis Jawa- Bali, dan Unit Bisnis Jasa Pemeliharaan, dengan total akapsitas terpasang sebesar 8.996 MW dari 133 unit pembangkit listriknya. Selanjutnya Perseroan mengembangkan sayap dengan pendirian empat anak perusahaan, yaitu PT Cogindo Daya Bersama (CDB) pada tahun 1997 untuk mendukung usaha pembangkitan, outsourcing dan kajian energy, serta PT Artha daya Coalindo (ADC) pada 1998 yang bergerak di bidang manajemen dan perdagangan batubara serta bahan bakar lainnya. Sebagai perusahaan terbesar di bidang pembangkitan tenaga listrik di Indonesia, Indonesia Power siap memasuki era pertumbuhan baru seiring prospek bisnis yang menjanjikan dan penuh tantangan di masa depan. (sumber : http://www.indonesiapower.co.id/SitePages/Profile.aspx).

    Visi & Misi PT. Indonesia Power
    Visi:
    Menjadi perusahaan energi tepercaya yang tumbuh berkelanjutan.


    Misi:
    Menyelenggarakan bisnis pembangkitan tenaga listrik dan jasa terkait yang bersahabat dengan lingkungan.
     
    Tujuan:
    •  Menciptakan mekanisme peningkatan efisiensi yang terus-menerus dalam penggunaan sumber daya perusahaan.
    •  Meningkatkan pertumbuhan perusahaan secara berkesinambungan dengan bertumpu pada usaha penyediaan tenaga listrik dan sarana penunjang yang berorientasi pada permintaan pasar yang berwawasan lingkungan.
    • Menciptakan kemampuan dan peluang untuk memperoleh pendanaan dari berbagai sumber yang saling menguntungkan.
    • Mengoperasikan pembangkit tenaga listrik secara kompetitif serta mencapai standar kelas dunia dalam hal keamanan, keandalan, efisiensi maupun kelestarian lingkungan.
    • Mengembangkan budaya perusahaan yang sehat diatas saling menghargai antar karyawan dan mitra kerja, sertamendorong terus kekokohan integritas pribadi dan profesionalisme.  (sumber  : http://www.indonesiapower.co.id/SitePages/VisiMisi.aspx).

    Struktur Organisasi PT. Indonesia Power
     



    Unit Bisnis PT. Indonesia Power
    Unit bisnis PT. Indonesia Power terdiri dari :
    ·         Unit bisnis pembangkit
    ·         UB Operasi dan pemeliharaan
    ·         Unit Bisnis Pemeliharaan
    ·         Anak Perusahaan
    Unit- Unit Bisnis Pembangkit

              Indonesia Power saat ini memiliki delapan unit bisnis pembangkit berkapasitas total 8.996MW, yang mencakup Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG), Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU), Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (Geothermal), serta sebuah unit bisnis pemeliharaan. Indonesia Power mempunyai :

    I. 7 unit bisnis pembangkitan antara lain :
    1. UBP Suralaya
    2. UBP Priok
    3. UBP Kamojang
    4. UBP Saguling
    5. UBP Semarang
    6. UBP Perak Grati
    7. UBP Mrica

    II. Satu Unit Bisnis Pembangkitan Operasi dan Pemeliharaan yaitu UBPOH Bali yang mengelola 3 unit pembangkitan dan sub unit jasa O & M di wilayah Indonesia timur.

    III. 6 Unit Bisnis Operasi dan Pemeliharaan
    1. UBOH Banten 1 Suralaya
    2. UBOH Banten 2 Labuan
    3. UBOH Banten 3 Lontar
    4. UBOH Jawa Barat 2 Pelabuhan Ratu
    5. UBOH Jawa Tengah 2 Adipala
    6. UBOH Pangkalan Susu


    Berikut peta kerja PT. Indonesia Power












    Dari struktur maupun unit kerja PT. Indonesia Power dapat dikatan bahwa organisasinya mengusung teori organisasi modern dimana semua organisasi sebagai kesatuan dan saling ketergantungan dimana dalam hal ini Unit Bisnis Pembangkit dan Unit Bisnis Pembangkit Operasi saling keterkaitan dan ketergantungan satu sama lain. Dan jika dilihat dari macamnya jelas PT. Indonesia Power ini merupakan organisasi niaga karena keuntungan tentunya menjadi tujuan utamanya.

    Dan akhirnya dalam paragraf terakhir ini saya ingin memberikan masukan agar kedepannya PT.KAI yang saya cintai ini semakin maju diantaranta adalah :
    • Perketat lagi pengamanan distasiun, walau sekarang sudah jauh lebih baik tetapi masih saja saya lihat dilapangan masih banyak pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab seperti halnya calo, meski dengan diberlakukannya RTS dan tiket harus sesuai dengan identitas penumpang calo dengan akal bulusnya masih sering dijumpai di stasiun-stasiun besar seperti Stasiun Pasar Senen saya lihat petugas pengamanan masih kurang dan seakan membiarkan oknum-oknum tersebut berkeliaran, kalau bisa tindak tegas calo-calo tersebut perbanyak pengamanan.
    • Mengubah komputer Cetak Tiket Mandiri (CTM) dengan Sistem komputer tampilan sederhan seperti mesin ATM karena untuk yang sekarang sistemnya masih rawan dan banyak terjadi gangguan-gangguan ketika penumpang inget mencetak tiket mulai dari aplkasi yang sering terclose layar sentuh yang kadang kurang respon dengan dirubahnya CTM sama seperti mesin ATM saya yakin 100% penumpang akan lebih nyaman dan cepat untuk mencetak tiketnya.
    Demikian Ulasan saya tentang PT.KAI. Terimakasih.

    Tertanda,
    Guntur Afrizal Ramadhan
    13113789
    2KA25